Tugas 3
Penalaran Deduksi
- Simpulan secara langsung
Semua S adalah P
Sebagian P adalah S
Contoh :- Semua ular adalah berbisa
Sebagian berbisa adalah ular - Semua rambutan adalah manis
Sebagian yang manis adalah rambutan
- Semua ular adalah berbisa
- Tidak satupun S adalah P
Tidak satupun P adalah S
Contoh :- Tidak satupun batu adalah cair
Tidak satupun cair adalah batu - Tidak satupun es adalah panas
Tidak satupun panas adalah es
- Tidak satupun batu adalah cair
- Semua S dalah P
Tidak satupun S adalah P
Contoh :- Semua paus bernapas dengan paru-paru
Tidak satupun paus yang tidak bernapas dengan paru-paru - Semua pohon kelapa akarnya berserabut
Tidak satupun pohon kelapa akarnya berserabut
- Semua paus bernapas dengan paru-paru
- Tidak satupun S adalah P
Semua S adalah tidak P
Contoh :- Tidak satupun gula adalah asin
Semua gula adalah tidak asin - Tidak satupun jeruk adalah apel
Semua jeruk adalah tidak apel
- Tidak satupun gula adalah asin
- Semua S adalah P
Tidak satupun S adalah P
Tidak satupun tidak P adalah S
Contoh :- Semua garam adalah asin
Tidak satupun garam yang tidak asin
Tidak satupun yang tidak asin adalah garam - Semua sel darah putih adalah leukosit
Tidak satupun sel darah putih yang buka leukosit
Tidak satupun yang bukan leukosit adalah sel darah putih
- Semua garam adalah asin
Tugas 4
- Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili.
Contoh :
Generalisasi juga di sebut induksi tidak sempurna ( lengkap ). Guna menghindari generalisasi yang terburu – buru, Aristoteles berpendapat bahwa bentuk induksi semacam ini harus di dasarkan pada pemeriksaan atas seluruh fakta yang berhubungan, tapi semacam ini jarang di capai. Jadi kita harus mencari jalan yang lebih prakis guna membuat generalisasi yang sah. - · Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
- · Analogi adalah pemikiran ini berangkat dari suatu kejadian khusus ke suatu kejadian khususnya lainnya, dan menyimpulkan bahwa apa yang benar pada yang satu juga akan benar pada yang lain.
Contoh ;
Sartono sembuh dari pusing kepalanya karena minum obat ini. Pengetahuan secara analogis adalah suau metode yang menjelaskan barang – barang yang tidak biasa dengan istilah – istilah yang di kenal ide – ide baru bisa di kenal atau dapat di terima apabila di hubungkan dengan hal – hal yang sudah kita ketahui atau kita percayai. Analogi Induktif adalah suatu cara berfikir yang di dasarkan pada persamaan yang nyata dan terbukti. Jika memiliki suatu kesamaan dari yang penting, maka dapat di simpulkan serupa dalam beberapa karakteristik lainnya. Apabila hanya terdapat persamaan kebetulan dan perbandingan untuk sekedar penjelasan, maka kita tidak dapat membuat suatu kesimpulan. - · Hubungan Kausalitas yaitu berupa sebab sampai kepada kesimpulan yang merupakan akibat atau sebaliknya. Pada umumnya hubungan sebab akibat dapat berlangsungdalam tiga pola, yaitu sebab ke akibat, akibat ke sebab, dan akibat ke akibat. Namun, pola yang umum dipakai adalah sebab ke akibat dan akibat ke sebab.
- Perbandingan induksi dalam metode eksposisi
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
Tugas 5
- Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor. - Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotesis yaitu Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis. Konditional hipotesis yaitu : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh silogisme hipotesis :
My : jika tidak ada uang manusia sangat kesulitan tuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Mn : Uang tidak ada
K : jadi, manusia akan kesulitan tuk memenuhi kebutuhan hidupnya
- Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh silogisme alternatif :
My : Kucing berada di dalam rumah atau di luar rumah
Mn : Kucing berada di luar rumah
K : Jadi, kucing tidak berada di dalam rumah
- Entimem
Entimem merupakan bentuk singkat silogisme dengan jalan mengubah format yang disederhanakan, tanpa menampilkan premis mayor. Bentuk silogisme ini bisa dimunculkan dalam dua cara: 1) C=B karena C=A, dan 2) Karena C=A, berarti C=B.
Contoh Rantai Deduksi
a). Semua buah srikaya manis rasanya. (hasil generalisasi)
Kali ini saya diberi lagi buah srikaya
Sebab itu, srikaya ini juga asem rasanya. (deduksi)
Saya tidak suka akan buah-buahan yang manis rasanya. (induksi: generlisasi)
Ini adalah buah srikaya manis.
Sebab itu, saya tidak suka srikaya ini. (deduksi)
Saya tidak suka makan apa saja, yang tidak saya senangi (induksi:generalisasi)
Saya tidak suka buah ini.
Sebab itu saya tidak memakannya. (deduksi)
Tugas 6
JEMBATAN BAMBU
Oleh : Ari Susanto
Terik mentari siang
Hantarkan langkah mungil itu menyebrang
Dititian bambu yang telah tua
Dipelataran pinggiran kota
Dizaman jembatan besi berkuasa
Jembatan ini tetap ada
Tak tersentuh tangan para konstruktor
Tak terjangkau angan regulator
Angan penyambung mata
Kepada mereka yang berkuasa
Angan yang merubah jembatan ini
Agar lebih layak dilalui
Jembatan bambu…
Menghantarkan angan tentang masa lalu
Saat kaki-kaki ini melaluinya
Dan kini jembatan itu masih ada
Tak tersentuhkah ia…
Oleh penggagas-penggagas muda
Ataukah harus menunggu korban
Hingga semua mau turun tangan…